Berkat Terkutuk

Padfoot.
1 min readApr 3, 2024

--

Rieta from Like Wind on a Dry Branch Webtoon

Musim dingin tiba perlahan setelah memakan habis bunga-bunga liar di taman kota. Gadis itu merekatkan pakaian rajutnya, menatap kosong pada langit mendung malam itu. Matanya yang sayu terlihat berat dan hampir menutup sepenuhnya. Bunyi sepatu boot-nya menggema di jalanan yang sepi. Nafasnya berat, pundaknya ditimpa beban, namun tegap punggungnya masih seperti perisai tentara perang.

Dia melirik sedikit pada lonceng raksasa yang tengah meraung, menunjukkan pukul 12 malam. Cekikikan, gadis itu. Tawanya yang diawali dengan dengusan ringan menjadi suara yang memekik, bak orang kehilangan kewarasan. Gadis itu tak berhenti tertawa, hingga terduduk. Kedua mata sayunya yang berair diusapnya kasar.

Langit di malam itu perlahan memuntahkan berkatnya. Butiran demi butiran suci berangsur-angsur menyentuh jalanan kota. Gadis itu berhenti tertawa ketika butiran suci menyentuh rambut sebahunya, yang kemudian menampakkan diri di punggung tangannya. Mendesah pelan, gadis itu menubrukkan tubuh kecilnya pada aspal yang dingin, menatap langit yang tengah menyombongkan kekuasannya. Mata sayu tanpa emosi miliknya ditutup perlahan-lahan, nafasnya dihembuskan sedikit demi sedikit, telinganya dipenuhi hiruk pikuk suara lonceng dan lagu-lagu meriah. Di bawah langit mendung, dikelilingi lampu berwarna-warni, gadis itu menyambut mesra tidurnya.

--

--

Padfoot.
Padfoot.

Written by Padfoot.

Questioning the purpose of living– not getting the answer yet.

No responses yet